30 April, 2013

Hilangnya Tayangan Adzan Magrib Di Stasiun TV

Beberapa hari belakang ini saya melihat keanehan saat menonton televisi, biasanya di seluruh stasiun televisi nasional pada saat datang waktu shalat maghrib biasanya di televisi tersebut menayangkan adzan maghrib sehingga saya diingatkan untuk bergegas untuk shalat maghrib. Tetapi kini tayangan adzan maghrib sudah tidak muncul di beberapa stasiun televisi nasional tersebut. 

 Memang ketidakmunculan tayangan Adzan Maghrib hanya di beberapa stasiun saja yakni SCTV, Global TV, dan RCTI, (maaf tidak semua televisi tertangkap siarannya di daerah kami), sedangkan televisi yang lain seperti Trans TV, Trans 7, ANTV, TV One masih menayangkan adzan maghrib. Memang bisa dipahami ketidak hadiran tayangan televisi ini tentu mengurangi pendapat mereka sebagai stasiun tv yang bisa hidup dari iklan. Mungkin pemikiran pengelola stasiun tv
ini berpendapat bahwa tayangan adzan maghrib bisa mengurangi pendapatan mereka. 

Sepertinya negeri ini sedikit demi sedikit semakin melupakan nilai-nilai religius dan nilai-nilai kapitalis yang mengagungkan harta dan kekayaan sudah semakin terlihat. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari penduduknya tetapi tayangan yang hadir di televisi pun semakin terlihat jelas perubahan moral dan budaya tersebut. 

Begitu banyak tayangan televisi yang sengaja menayangkan sinetron atau film anak-anak yang ditayangkan bertepatan dengan waktu ibadah, mengaji atau jam belajar. Sehingga anak-anak dihadapkan pada pilihan sulit belajar, mengaji, ibadah atau menonton televisi, apalagi orang tuanya tidak peduli dengan aktivitas dan pendidikan anaknya. Semakin jauh nilai moral dan ahklak anak-anak kita kedepannya. 

Rasanya sudah semakin jauh acara televisi-televisi kita dari nilai-nilai budaya dan adat ketimuran yang selama ini dibangga-banggakan oleh kita. Kini acara tv diisi dengan sinetron-sinetron yang mengajarkan anak kecil, remaja untuk belajar cinta-cintaan, dengan gaya kebarat-baratan yang jauh dari nilai-nilai agama. Begitu juga acara pendidikan di televisi dan keagamaan yang jumlah semakin sedikit dan waktu penayangannya yang sangat pendek. 

Maka tidak heran jika negeri ini sering dilanda dengan bencana, karena sebagian besar masyarakatnya sudah lebih mementingkan harta dan kekayaan semata, mulai meninggalkan kegiatan keagamaan yang mengingatkan kita kepada Sang Pencipta. Begitu juga dengan stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia, semakin hari semakin jauh dari nilai-nilai keagamaan dan pendidikan moral. Apalagi siaran televisi sudah menjadi bagian dari masyarakat kita. Satu rumah sekarang rata-rata sudah memiliki satu televisi, bahkan ada banyak keluarga yang memiliki televisi lebih dari satu. 

Sehingga berita dari televisi kini bisa merubah pandangan masyarakat terhadap apa yang di tontonnya. Televisi bahkan bisa mempengaruhi masyarakat tentang suatu permasalahan atau isu yang sedang berkembang saat ini. Jadi bagi pengelola siaran televisi, mari lebih bijak menayangkan acara-acara televisi dengan tayangan yang bisa menghibur, mendidik dan menjadi tuntunan bagi penontonnya. Tidak hanya adzan maghrib yang minta ditayangkan tapi juga acara keagamaan yang lain agar acara televisi bisa dijadikan tontonan yang menjadi tuntunan.

No comments: