CILACAP-Melengkapi standar pacu
pesawat dengan ukuran lebih besar, Bandara Tunggul Wulung siap berbenah. Tidak
tanggung-tanggung, landasan pacu pesawat direncanakan akan ditambah sekitar 500
meter.
Penambahan landasan pacu Bandara Tunggul
Wulung dimaksudkan untuk menampung pesawat dengan ukuran berat. Pihak bandara
merencanakan akan menambah pesawat terbang jenis ATR 72- 600. Bahkan maskapai
penerbangan Garuda juga sudah siap untuk mendaratkan pesawatnya di bandara yang
dulunya dibangun Pertamina ini.
Kepala Tata Usaha Bandara Tunggul Wulung
Fajar Kristanto bahkan sudah mensosialisasikan ke pihak desa dan Pemkab
Cilacap. “Sekitar dua minggu kemarin kita bahas dengan para perangkat desa,”
bebernya.
Dia sangat pede dengan rencana tersebut akan
meningkatkan pelayanan penerbangan. Direncanakan penambahan jalur pacu akan
mengarah ke daerah Panembahan.
“Kita sedang berkoordinasi dengan Pemkab
Cilacap dalam pembebasan lahan. Nanti dari kami akan membantu dalam hal
pembangunan fisiknya,” ungkapnya.
Panjang landasan pacu sendiri sudah mencapai 1.400
meter dengan lebar 30 meter. “Untuk sementara baru satu maskapai penerbangan
yakni Susi Air yang beroperasi di Tunggul Wulung,” ujarnya.
Kedepan Bandara Tunggul Wulung akan membuka
rute Cilacap-Pondok Cabe. Dimana rute itu dari Garuda sudah menawarkan diri
menyanggupi akan menjadi pesawat komersilnya.
Fajar menganggap dengan penambahan maskapai,
akan membuka persaingan yang sehat. Sehingga diharapkan harga tiket dari Susi
Air yang masih dikisaran Rp 1,2 juta bisa turun.
“Jadi persaingan itu akan membawa keuntungan
bagi penumpang. Kita targetkan bisa turun hingga Rp 800 ribu per tiketnya,”
terangnya.
Keseriusan penambahan jalan pacu direncanakan
akan mampu untuk melayani 175.400 penumpang. Tahun 2014, Tunggul Wulung
melayani 17.266 penumpang dengan rute penerbangan Cilacap-Halim Perdana Kusuma
2 kali sehari dan Cilacap-Semarang 1 kali sehari.
Dengan luas lahan sekitar 45 hektare, Bandara
Tunggul Wulung menjadi kandidat yang menjanjikan sebagai lanud komersil di
Jateng bagian selatan. Dengan bangga Fajar merinci berbagai sarana dan
prasarana yang ada antara lain empat mobil Pemadam Kebakaran, Tower Airnav
sebagai alat pengaturan lalu lintas udara dan ruang navigasi sebagai alat bantu
pendaratan.
“Apron atau tempat parkir pesawat juga sudah
kita tambah hingga mampu menampung empat sampai lima berjenis ATR
72-600,”ucapnya.
Proyek pelebaran apron baru tuntas di 2015
lalu. Untuk kendaraan Baggage Towing Tractor (BTT), diakuinya hanya sebatas
pengoperasian manual dengan manusia. Alasannya jarak antara pintu ruang tunggu
pesawat komersil masih terbilang dekat.
Sumber : Radar Banyumas
*Foto : Bandara Tunggul Wulung (CILACAP)
No comments:
Post a Comment